Kamis, 22 Juli 2010

KOMPUTER JARINGAN

1.1. Model Arsitektur TCP/IP
Protokol TCP/IP terbentuk dari 2 komponen yaitu Transmission Control Protocol
(TCP) dan Internet Protocol (IP).
1.1.1. Internetworking
Tujuan dari TCP/IP adalah untuk membangun suatu koneksi antar jaringan (network),
dimana biasa disebut internetwork, atau intenet, yang menyediakan pelayanan komunikasi
antar jaringan yang memiliki bentuk fisik yang beragam. Tujuan yang jelas adalah
menghubungkan empunya (hosts) pada jaringan yang berbeda, atau mungkin terpisahkan
secara geografis pada area yang luas.
Internet dapat digolongkan menjadi beberapa group jaringan, antara lain:
• Backbone: Jaringan besar yang menghubungkan antar jaringan lainnya. Contoh :
NSFNET yang merupakan jaringan backbone dunia di Amerika, EBONE yang
merupakan jaringan backbone di Eropa, dan lainnya.
• Jaringan regional, contoh: jaringan antar kampus.
• Jaringan yang bersifat komersial dimana menyediakan koneksi menuju backbone
kepada pelanggannya.
• Jaringan lokal, contoh: jaringan dalam sebuah kampus.
Aspek lain yang penting dari TCP/IP adalah membentuk suatu standarisasi dalam
komunikasi. Tiap-tiap bentuk fisik suatu jaringan memiliki teknologi yang berbeda-beda,
sehingga diperlukan pemrograman atau fungsi khusus untuk digunakan dalam komunikasi.
TCP/IP memberikan fasilitas khusus yang bekerja diatas pemrograman atau fungsi khusus
tersebut dari masing-masing fisik jaringan. Sehingga bentuk arsitektur dari fisik jaringan
akan tersamarkan dari pengguna dan pembuat aplikasi jaringan. Dengan TCP/IP, pengguna
tidak perlu lagi memikirkan bentuk fisik jaringan untuk melakukan sebuah komunikasi.

untuk dapat berkomunikasi antar 2 jaringan,
diperlukan komputer yang terhubung dalam suatu perangkat yang dapat meneruskan suatu
paket data dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain. Perangkat tersebut disebut Router.
Selain itu router juga digunakan sebagai pengarah jalur (routing).
Untuk dapat mengidentifikasikan host diperlukan sebuah alamat, disebut alamat IP
(IP address). Apabila sebuah host memiliki beberapa perangkat jaringan (interface), seperti
router, maka setiap interface harus memiliki sebuah IP address yang unik. IP address terdiri
dari 2 bagian, yaitu :
(IP address = )

Lapisan (layer) pada Protokol TCP/IP
Seperti pada perangkat lunak, TCP/IP dibentuk dalam beberapa lapisan (layer).
Dengan dibentuk dalam layer, akan mempermudah untuk pengembangan dan
pengimplementasian. Antar layer dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan
suatu penghubung interface. Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan
saling mendukung layer diatasnya. Pada protokol TCP/IP dibagi menjadi 4 layer

Layer Aplikasi (Aplications) Layer aplikasi digunakan pada program untuk
berkomunikasi menggunakan TCP/IP. Contoh aplikasi
antara lain Telnet dan File Transfer Protocol (FTP).
Interface yang digunakan untuk saling berkomunikasi
adalah nomer port dan socket.
Layer Transport Layer transport memberikan fungsi pengiriman data secara
end-to-end ke sisi remote. Aplikasi yang beragam dapat
melakukan komunikasi secara serentak (simulaneously).
Protokol pada layer transport yang paling sering digunakan
adalah Transmission Control Protocol (TCP), dimana
memberikan fungsi pengiriman data secara connectionoriented,
pencegahan duplikasi data, congestion controldan flow control. Protokol lainnya adalah User Datagram
Protocol (UDP), dimana memberikan fungsi pengiriman
connectionless, jalur yang tidak reliabel. UDP banyak
digunakan pada aplikasi yang membutuhkan kecepatan
tinggi dan dapat metoleransi terhadap kerusakan data.

Layer Internetwork Layer Internetwork biasa disebut juga layer internet atau
layer network, dimana memberikan “vitual network” pada
internet. Internet Protocol (IP) adalah protokol yang paling
penting. IP memberikan fungsi routing pada jaringan
dalam pengiriman data. Protokol lainnya antara lain : IP,
ICMP, IGMP, ARP, RARP
Layer Network Interface Layer network interface disebut juga layer link atau layer
datalink, yang merupakan perangkat keras pada jaringan.
Contoh : IEEE802.2, X.25, ATM, FDDI, dan SNA.

Aplikasi TCP/IP
Level tertinggi pada layer TCP/IP adalah aplikasi. Dimana layer ini melakukan
komunikasi sehingga dapat berinteraksi dengan pengguna.
Karakteristik dari protokol aplikasi antara lain:
• Merupakan program aplikasi yang dibuat oleh pengguna, atau aplikasi yang
merupakan standar dari produk TCP/IP. Contoh aplikasi yang merupakan produk dari
TCP/IP antara lain :
o TELNET, terminal interaktif untuk mengakses suatu remote pada internet.
o FTP (File Transfer Protocol), transfer file berkecepatan tinggi antar disk.
o SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), sistem bersurat di internet
o dll
• Menggunakan mekanisme TCP atau UDP.
• Menggunakan model interaksi client/server.

Model Client/Server
TCP adalah peer-to-peer, protokol yang bersifat connection-oriented. Tidak ada
hubungan tuan dan budak (master/slave), tetapi banyak aplikasi yang bersifat client/server.
SERVER adalah aplikasi yang memberikan pelayanan kepada user internet. CLIENT
adalah yang meminta pelayanan. Aplikasi bisa memiliki bagian server dan bagian client,
dimana dapat berjalan secara bersamaan dalam 1 sistem.
Server merupakan progam yang dapat menerima permintaan (request), melakukan
pelayanan yang diminta, kemudian mengembalikan sebagai reply. Server dapat melayani
multi request bersamaan.

Bridge, Router dan Gateway
Ada beberapa cara untuk memberikan koneksi ke jaringan. Pada internetworking
dapat dilakukan dengan router. Pada bagian ini akan dibedakan antara bridge, router dan
gateway dalam mengakses jaringan.
Bridge Menghubungkan jaringan pada layer network interface dan meneruskan frame.
Bridge juga berfungsi sebagai MAC relay.
Bridge juga transparant terhadap IP, artinya apabila suatu host mengirim IP
datagram ke host yang lain, IP tidak akan di awasi oleh bridge dan langsung
cross ke host yang dituju.
Router Menghubungkan jaringa pada layer internetwork dan mengarahkan jalur paket
data.
Router mampu memilih jalur yang terbaik untuk pengiriman data, karena
memiliki routing.
Dikarenakan router tidak transparant terhadap IP, maka router akan meneruskan
paket berdasarkan alamat IP dari data.
Gateway Menghubungkan jaringan pada layer diatas router dan bridge. Gateway mendukung pemetaan alamat dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain.
Gateway merupakan pintu keluar suatu host menuju ke jaringan diluar.

Sejarah Internet
Jaringan mulai dibangun pada kisaran tahun 60an dan 70an, dimana mulai banyak
penelitian tentang paket-switching, collision-detection pada jaringan lokal, hirarki jaringan
dan teknik komunikasi lainnya.
Semakin banyak yang mengembangkan jaringan, tapi hal ini mengakibatkan semakin
banyak perbedaan dan membuat jaringan harus berdiri sendiri tidak bisa dihubungkan antar
tipe jaringan yang berbeda. Sehingga untuk menggabungkan jaringan dari group yang
berbeda tidak bisa terjadi. Terjadi banyak perbedaan dari interface, aplikasi dan protokol.
Situasi perbedaan ini mulai di teliti pada tahun 70an oleh group peneliti Amerika dari
Defence Advanced Research Project Agency (DARPA). Mereka meneliti tentang
internetworking, selain itu ada organisasi lain yang juga bergabung seperti ITU-T (dengan
nama CCITT) dan ISO. Tujuan dari penelitian tersebut membuat suatu protokol, sehingga
aplikasi yang berbeda dapat berjalan walaupun pada sistem yang berbeda.
Group resmi yang meneliti disebut ARPANET network research group, dimana telah
melakukan meeting pada oktober 1971. Kemudian DARPA melanjukan penelitiannya
tentang host-to-host protocol dengan menggunakan TCP/IP, sekitar tahun 1978.
Implementasi awal internet pada tahun 1980, dimana ARPANET menggunakan TCP/IP.
Pada tahun 1983, DARPA memutuskan agar semua komputer terkoneksi ke ARPANET
menggunakan TCP/IP.
DARPA mengontak Bolt, Beranek, and Newman (BBN) untuk membangun TCP/IP
untuk Berkeley UNIX di University of California di Berkeley, untuk mendistribusikan kode
sumber bersama dengan sistem operasi Berkeley Software Development (BSD), pada tahun
1983 (4.2BSD). Mulai saat itu, TCP/IP menjadi terkenal di seluruh universitas dan badan
penelitian dan menjadi protokol standar untuk komunikasi.

Rabu, 21 Juli 2010

POST (Power on Self-Test)

POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala kesalahannnya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah terhubung dan tombol power sudah ditekan.
POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.

1) Prosedur POST (Power on Self-Test)

POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :

a) Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.

b) Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.

c) Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.

d) Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.

e) Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.

f) Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.

g) Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.

Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST . Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.

2) Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test)

Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:

No


Gejala


Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan

1


CPU dan Monitor mati, tidak ada beep


1. Instalasi fisik ke tegangan listrik AC 110/220V

2. Power supply

2


CPU hidup, Monitor Mati, Tidak ada beep


1. Instalasi kabel data dari VGA card ke Monitor

2. Monitor

3


CPU hidup, Monitor Mati, ada beep


Disesuaikan dengan beep

Prosedur test POST yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa unit power supply dan monitor bekerja dengan baik. Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan POST selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan kode beep apabila ditemukan permasalahan. Bunyi kode beep yang ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan.

Kode Beep AWARD BIOS

No


Gejala


Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan

1


1 beep pendek


PC dalam keadaan baik

2


1 beep panjang


Problem di memori

3


1 beep panjang 2 beep pendek


Kerusakan di modul DRAM parity

4


1 beep panjang 3 beep pendek


Kerusakan di bagian VGA.

5 Beep terus menerus


Kerusakan di modul memori atau memori video

Kode Beep AMI BIOS

No


Gejala


Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan


1 beep pendek


DRAM gagal merefresh



2


2 beep pendek


Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori)

3


3 beep pendek


BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama.

4


4 beep pendek


Timer pada sistem gagal bekerja

5


5 beep pendek


MotheRBOARD

FIAN PRATAMA

FIAN PRATAMA